Pertama Kali Membuat Film Pendek Anak SMA



Lanjutan dari tukang cekrek, sekarang sampai buat film pendek, Alhamdulillah job datang lagi, berawal dari pesan dari kawan lama yang sekarang lumayan jauh di perantauan sebut saja namanya Mas Budi. Pesan tersebut berisi ajakan pembuatan film pendek anak SMA. Sebenanrnya kerjaan ini datang dari dari teman Mas Budi waktu SMP sekarang jadi guru SMA. Kebingungan dan kegelisahan pun datang lagi, kemaren habis foto pewedding sekarang bikin film, waduh butuh pencerahan lagi ne. Parahnya lagi film akan diputar sekitar dua minggu setelah pengambilan gambar, editing versi ngebut.

Solusi kebingungan pertama seperti biasa mencari ilmu seperti waktu dapet job cekrek dan sekarang yang terpeting memahami alur ceritanya agar saat mengambil gambar tidak bingung. Oya lupa, kemaren saat jadi tukang cekrek sebenernya saya berdua ceritanya team kerjasama gitu gaes, yang teman saya satunya sebut saja Mas Mamad dia mengambil gambar videonya saya mengambil fotonya. Jadi video yang diambil Mas Mamad nantinya dibuat video cinema, tahu sendirikan sekarang banyak prewedding dengan video pendek cuplikan saat foto prewedding atau cerita saat pertama bertemu.

Oke kembali ke flim pendek, untuk film pendek ini team saya ada Mas Budi (kameraman, pengarah gaya) & Mas Mamad (kameraman, editing video) jadi tiga orang dengan saya sebagai (kameramen, pengarah gaya, effect video). Kita berkeja sesuai kemampuan masing-masing dan sebelum hari pengambilan gambar para siswa datang kita suruh datang dengan membawa naskah alur cerita atau scene. Kemudian kita berdiskusi dengan siswa dimana saja siapa yang jadi sutradaranya dan tugas masing-masing siswa, tempat pengambilan gambar dan keiginan hasil gambar misalnya ada gambar yang harus mengeliling pemain saat movingnya selain itu apakah ada pihak lain yang ikut dalam pembutan film selain siswa.

Film yang kita garap ada dua karena ada dua kelas pertama bercerita tentang seorang anak culun yang jadi brandalan. Nh karena brandalan didalam cerita ada adegan tawuran yang diterukan ditangkap dan dibawa polisi, nah.. untuk film pertama ini team saya berkerja cukup keras karena ada pihak lain yang terlibat yaitu Polisi, POLSEK setempat. Tantangannya disini saat pengambilan adegan one take harus jadi tidak ada kesalahan, kenapa karena gak enak nyuruh-nyuruh Pak Polisi ngulangi adegan lagi ya gak gaes?

Trailer film pertama


COMMING SOON
COMMING SOON

Kemudian untuk film kedua alur ceritannya seorang siswa geng motor namun geng yang baik hati, dan ketua geng tersebut mencalonkan jadi ketua OSIS dan sangingannya sahabat kecilnya sendiri. Kesulitan dalam film kedua saya dapatkan saat mengambil adegan bertengkar anatara ketua geng sama sahabat kecilnya dilapangan basket yang mengharuskan saya bergerak dengan kamera dengan glidecam yang beratnya duh (maklum glidecam murah). Memakai glidecam kalau gak biasa tangannya siap-siap di urut dan ini juga terjadi kepada saya gaes, bayangi saja kamera+mic beratnya 2 kg-an ditambah glidecam yang dikasih pemberat 2 kg-an diangkat tangan satu dan harus hati-hati seimbang agar hasil gambar gak goyang-goyang.

Trailer film kedua




Tantangan kejar tanyang, mungkin ini tantangan bukan untuk saya, namun lebih ke editing video, Mas Mamad yang setelah saya dapatkan gambar adegan yang beberapa kali diulang Mas Mamad memilah gambar dan suara dari video tersebut baru diolah. Kalau saya cuman bantu edit text, diopening dan eding jadi untuk Mas Mamad sangat saya acungi jempol (namun bukan jempol murahan ya gaes) karena sudah edit video sampai begadang. Satu lagi ne, saya kasih tahu ya gaes, ternyata membuat trailer tak semudah yang dibayangkan, susahnya...., harus milih adegan mana yang bagus biar bikin penasaran penontonnya. Mungkin sampai disini dulu Insyallah dilanjut di postingan berikutnya ya gaes, dengan membahas dibalik layar pembuatan masing-masing film, ya itupun jika gaes sekalian pensaran kalau gak ya gak lanjut, hehehe.